Wisata ini sangat sederhana karena kegiatannya hanya membawa wisman mengarungi sungai Sebong dengan menggunakan perahu tradisional (sampan) yang didayung oleh nelayan lokal. Di Sungai yang tenang dan dikelilingi oleh hutan bakau, wisman akan disuguhi atraksi menangkap ikan secara tradisional.
Ada beberapa teknik menangkap ikan yang diperagakan, yaitu tangkul, merupakan jaring lebar ukuran 10x8m yang dioperasikan oleh dua orang nelayan. Alat ini digunakan untuk menangkap ikan belanak. Nelayan harus menunggu ikan melewati tangkul, kemudian baru ditarik secara serentak. Kegiatan nangkul ini bisa memakan waktu 6 s/d 8 jam, tergantung berapa sering ikan melewati jaring raksasa ini. Disamping tangkul juga diperagakan cara menangkap Kepiting Bakau dengan menggunakan bubu maupun bento, yaitu perangkap ikan yang terbuat dari kayu nipah. Alat lain yang diperagakan adalah cara menangkap udang dengan menggunakan jala. Turis diberi kesempatan untuk mencoba setiap teknik yang diperagakan.
Kegiatan wisata ini di pandu oleh pemandu lokal yang sudah terlatih dan bisa berbahasa Inggris dengan baik, yang bertugas untuk menjelaskan setiap atraksi dan memberi penjelasan mengenai ekosistem sungai bakau serta budaya masyarakat desa nelayan.
Diakhir perjalanan wisata, wisman disuguhi makanan ringan khas desa dan minuman segar. Sambil menikmati makanan, wisman akan dihibur oleh penari lokal dengan tarian tradisional Melayu. Para turis juga dipersilakan untuk ikut menari bersama. Sebelum pulang, wisman dipersilakan untuk membeli kerajinan anyaman pandan buatan ibu-ibu setempat.
Tour berdurasi 2,5 jam ini dikelola oleh masyarakat desa Sebong Lagoi, yang dikenal juga dengan nama desa Desa Sungai Kecil, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan yang tergabung dalam Yayasan Ekowisata Tunas Harapan. Masing-masing anggota masyarakat mengambil peran sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Nelayan bertugas mendayung sampan dan melakukan atraksi menangkap ikan, pemandu bertugas memandu acara dengan baik, penari menampilkan tarian Melayu, ada pula ibu-ibu yang bertugas untuk membuat dan menghidangkan makanan ringan. Tak ketinggalan, tentu ada pula ibu-ibu yang membuat kerajinan untuk dijual kepada wisman.
0 komentar:
Posting Komentar